Pages

Featured Posts

Rabu, 03 Agustus 2011

7 hewan mistis Harry Potter yang di adopsi dari mitologi kuno

1. Phoenix

Sebagai pelindung Albus Dumbledore, Fawkes sang phoenix sangat mirip dengan gambaran awal burung kekal.

Dalam mitologi Mesir Phoenix adalah sejenis burung api legendaris yang keramat. Burung api ini digambarkan memiliki bulu yang sangat indah berwarna merah dan keemasan.
Phoenix (bahasa Latin: Phoenix, bahasa Belanda: Feniks) dikatakan dapat hidup selama 500 atau 1461 tahun. Setelah hidup selama itu, Feniks membakar dirinya sendiri. Setelah itu, dari abunya, munculah burung Feniks muda. Siklus hidup burung Feniks seperti itu (regenerasi), bangkit kembali setelah mati, lalu muncul sebagai sosok yang baru. Feniks merupakan simbol dari keabadian, lambang dari siklus kehidupan setelah mati, dan simbol dari kebangkitan tubuh setelah mati. Feniks menjadi simbol suci pemujaan terhadap Dewa matahari di Heliopolis, Mesir. Burung Feniks simbol dari "Dewa Matahari - Ra'.
 

2. Centaur

Hewan ini tinggal di Hutan Terlarang Sekolah Sihir Hogwarts, centaur bertubuh kuda dan berkepala manusia.

Centaur adalah mahluk setengah kuda setengah manusia, dari perut ke atas ia berbentuk manusia namun sisanya adalah tubuh kuda, biasanya mereka bersikap bengis, dan itu mengapa mereka dikategorikan binatang buas, semua Centaur adalah lelaki. Namun pada kisah klasik lainnya, dalam kesenian, Macedonia mulai menggambarkan centaur betina. Dalam mitos Yunani, Centaur adalah ras dari mahluk gabungan antara kuda dan manusia, gabungan ini membuat para penulis memperlakukan mereka sebagai mahluk bercabang. Yang mengerti dua alam, satu tubuh menggambarkan mitos, dan satu lagi menggambarkan ketidakberdayaan alam.
Centaur diceritakan lahir dari Ixion dan Nephele, awan yang dibuat oleh Hera, versi lain mengatakan, masa kecil dari centaur tentulah berasal dari induk betinanya. Centaur hidup di wilayah Magnesia dan pegunungan Pelion di Thesally, pegunungan Pholoe di Arcadia, serta semenanjung Malean di Laconia bagian selatan.
Centaur dikenal dalam pertempurannya melawan Lapithae, karena mencoba untuk membawa lari Hippodamia dan sebagian wanita dari Lapith, pada hari pernikahannya dengan raja Pirithous, raja dari Lapithae, yang juga merupakan anak dari Ixion. Centaur juga banyak diceritakan dalam pertempurannya melawan Herakles, pahlawan dalam mitos Yunani.
Centaur juga dikenal dalam banyak mitos Yunani sebagai mahluk yang liar. Nama Centaurus yang dalam bahasa yunani Kentauros, bisa diartikan sebagai ‘serbuan sapi jantan’ atau ‘sapi jantan pembunuh’. Centaur gemar meminum anggur, berisik, liar dan cepat marah, dan seringkali berperang melawan manusia.

3. Chimaera

Binatang ini muncul dalam cerita episode Harry Potter and The Deathly Hallows, dimana Harry Potter, dkk. berusaha mencuri horcrux-horcrux milik Lord Voldemort dan mengumpulkan ketiga benda sihir tongkat sihir yang tak terkalahkan (Elder Wand), batu sihir yang dapat menghidupkan kembali yang telah mati (Resurrection Stone), dan Jubah Gaib  yang tidak lekang oleh waktu Deathly Hallows, untuk mengalahkan Voldemort.

Khimaira (Yunani: Χίμαιρα; Chímaira) adalah makhluk legendaris dari mitologi Yunani yang merupakan gabungan dari tiga hewan: ular, kambing, dan singa. Berbadan kambing, berekor ular, dan berkepala singa, namun beberapa kisah mengatakan kepalanya terdiri dari dua hewan (kambing dan singa), atau gabungan dari ketiga hewan tersebut. Khimaira mampu menyemburkan api dari hidung dan mulutnya. Kadang-kadang Khimaira menjadi lambang kekuatan setan.
Menurut mitologi, Khimaira merupakan puteri dari Tifon dan Ekhidna, dan bersaudara dengan beberapa monster dalam legenda, seperti anjing Kerberos dan Hidra dari danau Lernai.
Khimaira berhasil dikalahkan oleh Bellerofon sambil menunggangi Pegasus (kuda bersayap), atas perintah Raja Iobates dari Likia. Ia mengalahkan Khimaira dengan lembing dan memenggal kepala makhluk itu.

4. Unicorn

Dalam dunia Harry Potter, unicorn merupakan kuda ajaib bertanduk tunggal yang digunakan untuk ramuan. Selain itu, darahnya dapat menghidupkan kembali orang yang sekarat.

Dalam legenda modern yang muncul pada abad pertengahan, Unicorn digambarkan sebagai makhluk berbentuk kuda dengan satu tanduk di kepalanya. Dalam versi yang lebih tradisional, makhluk ini digambarkan memiliki kuku belah, janggut seperti kambing dan ekor seperti singa. Namun satu hal yang sama dari deskripsi tradisional dan modern adalah keberadaan satu tanduk di kepalanya. Pertama kali makhluk ini dikenal adalah lewat kebudayaan-kebudayaan kuno India. Pada stempel berusia 2.500 tahun yang ditemukan di Mohenjo Daro dan Harappa, kita dapat melihat bentuk kuno dari seekor Unicorn beserta inskripsi yang masih belum terpecahkan. Selain India, Cina juga memiliki Unicornnya sendiri. Makhluk ini dikenal dengan sebutan Qilin. Di Jepang, ia dikenal dengan sebutan Kirin dan digambarkan memiliki tubuh seperti rusa, sisik berwarna hijau dan sebuah tanduk panjang di kepala.
Pada abad pertengahan, pengaruh Unicorn sampai ke Eropa dan mulai digunakan sebagai objek seni dan simbol-simbol kebangsawanan. Pada masa ini, karakter Unicorn telah berubah menjadi makhluk yang benar-benar menyerupai kuda seluruhnya dengan satu tanduk di kepalanya.
Seiring dengan bangkitnya paham humanisme, Unicorn mendapatkan tempat tersendiri sebagai simbol cinta yang murni dan pernikahan yang setia.Menurut legenda yang beredar di Eropa, Unicorn disebut hanya bisa ditaklukkan oleh seorang perawan. Karena itulah, para perawan seringkali digunakan sebagai umpan untuk menangkap makhluk ini di alam liar. Dalam kepercayaan yang lebih populer, tanduk Unicorn disebut dapat menetralkan racun. Karena itu, menurut legenda, tanduknya pernah digunakan sebagai bahan pembuat gelas seremonial yang digunakan oleh keluarga kerajaan, walaupun banyak yang percaya kalau tanduk yang digunakan sebenarnya bukanlah tanduk hewan mitologi Unicorn, melainkan tanduk dari Narwhal, paus Unicorn.
.
5. Griffin/ Buckbeak

Binatang ini muncul pada episode Harry Potter and the Prisoner of Azkaban. Buckbeak, bersama-sama dengan sebelas ekor hippogriff lainnya, diperkenalkan dalam kelas Pemeliharaan Satwa Gaib yang diajar oleh Hagrid. Hagrid menjelaskan bahwa hippogriff adalah hewan yang sangat tenang, sangat kuat, tetapi sekaligus sangat mudah tersinggung. Untuk mendekati hippogriff, harus didahului dengan membungkuk dan menahan kontak mata dengan hewan tersebut, sampai hippogriff tersebut ikut membungkuk yang artinya mengizinkan untuk mendekat. Harry berhasil mendekati Buckbeak, dan membiarkan Harry mengendarainya. Harry tetap harus mendekati Buckbeak dengan cara itu setiap kali bertemu, walaupun Buckbeak rupanya sudah menyukai Harry sejak pertama kali pertemuan mereka.

Mitologi Griffin juga berasal dari Yunani. Makhluk menakutkan ini memiliki kaki depan, sayap dan kepala elang raksasa, serta tubuh dan kaki belakang singa. Hewan ini adalah pengawas Zeus. Orang Yunani yakin griffin berasal dari Asia dan India. Pada abad pertengahan, griffin selalu digambarkan menjaga benda berharga, seperti kotak perhiasan dan peti mati.

6. Manusia Serigala

Dalam Serial Harry Potter Remus John Lupin  guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam di sekolah Hogwarts adalah manusia serigala. Pada awalnya Lupin digigit oleh manusia serigala jahat, Fenrir Greyback, ketika masih kecil dan untuk seterusnya menjadi manusia serigala. Orangtuanya mencoba segala cara untuk mencari obatnya. Ketika keluarganya mengira bahwa ia tidak dapat masuk sekolah, Dumbledore yang sudah menjabat Kepala Sekolah Hogwarts kala itu memberinya izin untuk masuk Hogwarts. Sebuah rumah dibangun di Hogsmeade dengan sebuah jalan masuk rahasia di bawah Dedalu Perkasa. Lupin diselundupkan ke dalam rumah ini untuk bertransformasi setiap bulan, untuk menjamin keselamatan dirinya dan orang lain. Transformasi dari manusia menjadi manusia serigala amatlah menyakitkan, dan ketika terisolasi dari manusia, atau ketika ditemani dengan hewan lain, manusia serigala akan menyakiti dirinya sendiri dengan gigi dan cakarnya disebabkan oleh rasa frustasinya karena tidak bisa menyerang makhluk lain. Penduduk desa mengira jeritan Lupin adalah suara hantu. Oleh sebab itu gubuk tersebut diberi nama "Shrieking Shack" (gubuk menjerit) dan dikenal sebagai tempat paling berhantu di Inggris. Meskipun tempat ini sama sekali tidak berhantu, Dumbledore menyebarkan rumor ini supaya penduduk desa tidak menyelidiki tempat ini.
Lupin berusaha menyembunyikan keadaan dirinya, tapi kawan-kawan terdekatnya, (James Potter, Sirius Black, dan Peter Pettigrew) mengetahui rahasia ini di tahun kedua mereka. Di kelas lima mereka mempelajari bagaimana menjadi Animagus untuk menemani Lupin selama masa transformasi. Manusia serigala hanya berbahaya terhadap manusia. Dia diberi nama panggilan "Moony" oleh kawan-kawannya karena kondisi dirinya yang bertransformasi setiap bulan purnama. Di kelas enam, Sirius membuat lelucon (yang berbahaya) terhadap Snape (Sirius, James, dan Peter membencinya, sementara Lupin tidak punya alasan untuk membencinya sampai di buku ke-6). Sirius memberitahu pada Snape kemana Lupin pergi setiap bulan, tahu bahwa Snape akan terbunuh bila ia mendekati Lupin ketika ia bertransformasi. Snape, yang berharap mereka akan memperoleh kesulitan, mengikuti petunjuk Sirius. James menghentikan Snape di tengah jalan untuk menyelamatkan dirinya, tapi Snape telah melihat Lupin bertransformasi, dan berjanji pada Dumbledore untuk merahasiakannya. Snape tidak pernah memaafkan Sirius (juga James dan Lupin) untuk lelucon itu dan yakin bahwa motif James menyelamatkannya adalah untuk kepentingan pribadinya, yaitu supaya tidak dikeluarkan dari Hogwarts. Dan meskipun Lupin tidak mengetahui sedikitpun tentang lelucon ini, Snape tetap membenci dan menyalahkan dirinya juga.
Lupin adalah seorang Prefek, biarpun ia kesulitan mendisiplinkan teman-temannya. Dalam sebuah wawancara, Rowling menghubungkan hal ini dengan keingingan Lupin untuk disukai, "karena ia telah begitu sering tidak disukai". Kesalahan utama Lupin adalah dia senang disukai. Sirius mengatakan bahwa Lupin adalah "anak baik" di Orde Phoenix, dan Rowling mengatakan bahwa dia adalah orang yang "dewasa". Sirius mengatakan bahwa Lupin tidak pernah andil dalam kenakalan mereka (terutama pada Snape), tapi Lupin menyesali dirinya karena tidak pernah menyuruh James dan Sirius untuk berhenti. Lupin juga salah satu pembuat Peta Perampok, yang akhirnya jatuh ke tangan Harry. Lupin adalah salah satu anggota awal Orde Phoenix.

Manusia serigala digambarkan baik dan jahat di beberapa buku Harry Potter, namun dalam cerita rakyat, manusia serigala selalu berperan jahat. Dalam mitologi Yunani, Raja Lycaeon menyajikan sepiring daging manusia mentah pada raja para dewa, Zeus. Zeus marah dan mengubah Lycaeon menjadi serigala. Selama Abad Pertengahan, cerita manusia serigala berkelompok mengancam petani dan ternak menyebar cepat ke seluruh Eropa. Pada 1500-an di Bedburg, Jerman, ditemukan anggota badan di ladang, hal ini menakutkan warga desa. Pada 1589 ‘manusia serigala’ itu tertangkap. Namanya Peter Stubbe, ia mengklaim menjadi serigala ketika ia mengenakan kulit serigala. Ia dipenggal, dan dibakar di tumpukan kayu pada 31 Oktober 1590.

7. Sphinx

Sphinx muncul dalam episode Harry Potter and the Goblet of Fire sebagai penjaga maze berwujud setengah singa setengah manusia. Hewan ini memiliki badan singa dan kepala manusia.

Sphinx digunakan orang Mesir kuno untuk mewakili dewa mereka. Hewan ini merupakan simbol kekuatan, kekuasaan dan kebangsawanan. Fir’aun dan ratu menyukai patung ini, bahkan meletakkan patung Sphinx pada nisan dan kuil pemakaman untuk menunjukkan hubungan kuat mereka dengan dewi Sekhmet, dewi yang digambarkan berkepala singa dan bertubuh wanita. Orang Mesir meyakini Sphinx menjaga harta karun, persis seperti Gringotts Wizarding Bank di Harry Potter.
Sphinx di legenda Yunani konon dikirim oleh Dewi Hera untuk menghukum Laius, raja Thebes, yang menculik seorang pemuda. Sphinx itu menantang para pelancong yang menuju Thebes dengan teka-teki tiga babak (mirip ya sama yang dialami Harry ^_^). teka-teki ini sangat terkenal, yaitu:

Hewan apa yang berjalan dengan empat kaki di pagi hari,
dua kaki di siang hari,

dan tiga kaki di malam hari?

Pelancong boleh meninggalkan Sphinx kapan saja dengan selamat, tetapi dia akan membunuh siapapun yang menjawab salah. Sampai seorang pemuda bernama Oedipus datang dan menjawab dengan benar, yakni: "manusia merangkak dengan tangan dan lutut ketika kanak-kanak, berjalan tegak saat dewasa, dan berjalan dengan tongkat ketika tua."

Apa yang terjadi kemudian? Ketika ia dikalahkan, si Sphinx itu bunuh diri.

7 Buku Paling Kontroversial di Dunia


The Da Vinci Code adalah sebuah novel karangan Dan Brown seorang penulis Amerika dan diterbitkan pada 2003 oleh Doubleday Fiction. Buku ini menggabungkan gaya detektif, thriller dan teori konspirasi, novel ini telah membantu memopulerkan perhatian terhadap sebuah teori-teori tentang legenda Piala Suci (Holy Grail) dan peran Maria Magdalena dalam sejarah Kristen - teori-teori yang oleh Kristen dipertimbangkan sebagai ajaran sesat dan telah dikritik sebagai sejarah yang tidak akurat. Buku ini adalah bagian kedua dari trilogi yang dimulai Dan Brown dengan novel Malaikat dan Iblis (Angels and Demons) pada tahun 2000, di mana diperkenalkan karakter Robert Langdon. Pada November 2004, Random House menerbitkan "Edisi Spesial Ilustrasi", dengan 160 ilustrasi yang berselingan dengan teks.
The Da Vinci Code merupakan karya fiksi, lengkap dengan orang baik, penjahat dan peristiwa-peristiwa berbahayanya. Sang tokoh protaganis, Robert Langdon, pakar pemecah kode dari Harvard, seorang yang memiliki karakter yang tulus tapi pasif dengan sedikit keruwetan. Novel ini menyajikan plot-plot yang bisa disebut luar biasa, dengan kalimat-kalimat yang cukup baik, sehingga tidak mudah terlupakan. Sebagai novel fiksi yang “popular” bisa dikatakan sangat menghibur.
Kejadian utama dalam novel ini yang begitu mampu menarik perhatian adalah tentang suatu teori konspirasi yang mengisahkan bahwa Yesus menikah dengan Maria Magdalena. Setelah kematian Yesus, Maria kabur dengan anak mereka dan menjadi symbol “wanita suci” dari suatu agama pagan kuno.
Teori ini bukan merupakan hal baru bagi Dan Brown; siapapun pelajar yang begitu serius mempelajari tentang sejarah eklesiastikal atau pelajaran tentang gereja pastilah sangat terbiasa dengan tradisi kuno ini (albeit aberrant), yang mana sejak lama telah dinyatakan baik oleh Katolik maupun Protestan adalah merupakan suatu bidah atau pelecehan. Bagaimanapun, seseorang harus melakukan penggalian (bahkan tidak perlu terlalu dalam) terhadap dasar “sejarah” tentang tradisi ini untuk lebih yakin lagi, bahwa semua ini, hanyalah kisah fiksi belaka.
Michael Baigent, Richard Leigh dan Henry Lincoln membuat pernyataan yang mengagetkan sehubungan dengan penelitian yang mereka lakukan:
“Kita hanya bisa menelusuri dengan melakukan penyaringan menyeluruh terhadap Injil - agar bisa menentukan paragraph mana yang mungkin atau kemungkinan benar … penggalan paragraf yang mungkin dapat membuktikan tentang perkawinan antara Yesus dengan seorang wanita yang disebut sebagai Magdalena. …Dalam rangka mencari hal itu, kami menyadari, bahwa kami harus membaca kata perkata, menjembatani setiap jurang pemisah yang sudah pasti, menilai setiap jeda pada bait-bait syair yang benar. Kami pasti harus berhadapan dengan ketidak telitian, dengan petunjuk-petunjuk, dengan referensi-referensi dan yang terbaik dari semuanya adalah kesalahan semata.”
Namun penyerangan yang dilakukan oleh The Da Vinci Code terhadap Kristus dan Firman-Nya, Alkitab, meluncur lebih dalam dari hanya sekedar sebuah penyerangan teori konspirasi kuno belaka. Dengan menanamkan benih keraguan dalam pikiran pembaca tentang keberadaan Alkitab, baik novel maupun film-nya telah melakukan suatu penyerangan langsung terhadap otoritas Kitab Suci. Menurut sejarawan fiksi Leigh Teabing, salah satu tokoh rekaan Tuan Brown, bahwa Kaisar Romawi Constantine telah memilih diantara injil-injil kuno dan memilih yang paling pas dengan agenda politik yang dijalankannya, termasuk juga menciptakan satu buku yang sekarang ini kita kenal sebagai Alkitab. (Dalam kenyataannya, Kitab Suci kanonik belum diajukan pada konsili gereja sampai dengan kematian Constantine—Dewan Nicene Constantine lebih memperhatikan masalah ketuhanan dan kealamian Kristus.) Pelajaran sejarah Tuan Brown yang “fiksional” merupakan kecerdikan pseudo-academic dimana sejarah itu telah berulangkali ditolak oleh para cendikiawan sejarah dan ahli Alkitab.
Idealnya, hanya mereka yang begitu naif yang mau mengambil hal tersebut untuk ditonjolkan sebagai karya fiksi; namun, kebenaran yang menyedihkan adalah banyak orang tidak terlalu mengangap penting Firman Tuhan, dan yang lebih buruk lagi mereka lebih memilih untuk tidak percaya kepada Firman itu. Bagi mereka, kesalahan-kesalahan yang disajikan dengan pintar dalam Novel The Da Vinci Code adalah kebenaran yang mereka butuhkan agar supaya mereka dapat terus menolak otoritas Alkitab.
Ironisnya, hal ini terdapat dalam konteks yang mana pembaca akan diperkenalkan pertama kali kepada hal yang sangat menarik yaitu tentang “Rangkaian Perhitungan Fibonacci dan Proporsi Ilahi.” Perhatikan sidebar untuk bukti yang mengagumkan yang mendukung terjadinya penciptaan, penciptaan.


Novel The Satanic Verses adalah salah satu karya Salman Rushdie, seorang penulis asal India yang tinggal di Inggris. Novel yang diterbitkan pada 26 September 1988 oleh penerbit Viking Penguin ini telah memicu gelombang protes besar di berbagai dunia, terutama di dunia Muslim. Ini gara-gara isinya yang secara terang-terangan menghina Islam dan Rasulullah secara keji dan menjijikkan.
The Satanic Verses  diterjemahkan menjadi ayat-ayat Setan menyulut kontroversi dan polemik berkepanjangan bahkan hingga kini. Sebuah fatwa mati terhadap si penulis dikeluarkan oleh Khomeini. Sederet orang yang dikaitkan dengan novel ini di sejumlah negara ditemukan tewas, terutama para penerjemah The Satanic Verses ke bahasa-bahasa lain. Rushdie pun harus bersembunyi demi menyelamatkan nyawanya. Ia juga harus bercerai dari istinya.
Sejumlah hal yang diakui telah menyulut kemarahan kalangan Islam adalah fakta bahwa Rushdie menggunakan kataMahound¡ untuk merujuk kepada sosok mulia di mata seorang Muslim, yakni Nabi Muhammad SAW. Kata ini merupakan bentuk penghinaan (derogatory) dari kalangan Pasukan Salib (Crusaders) di masa Perang Salib (Crusade). Kata ini umum digunakan kalangan Nasrani Eropa semenjak Perang Salib untuk menghina Nabi Muhammad saw, walau kini memang sudah tidak terlalu lazim digunakan. Konon, penggunaan kata ini sebagai salah satu judul bab Novel tersebut, membuat kalangan pembaca dan kritikus di Barat tidak sadar bahwa Rushdie tengah merujuk kepada Islam. Kata ini kemungkinan besar diambil Rushdie dari karya Edmund Spenser, Faerie Queene.
Bab kedua novel ini, di beri judul Mahound, menggambarkan episode awal perikehidupan sosok Muhammad saw sebagai utusan Allah SWT. Tanpa tedeng aling-aling Rushdie menyebut Mahound sebagai si pedagang (the businessman) yang gila (a looney tune, a gone baboon) di saat pertama melihat Malaikat Jibril. Ia juga menyebut Allah dengan “allgood” dan “allahgod”. Dan di bagian lain, Allah disebut sebagai jauh dari abstrak … (sedang) duduk di tempat tidur, lelaki seusia dirinya, rambutnya mulai botak, berkaca-mata dan tampaknya kepalanya mulai berketombe.(The angel Gibreel’s vision of the Supreme Being is described as not abstract in the least. He saw, sitting on the bed, a man of about the same age as himself, balding, wearing glasses and seeming to suffer from dandruff.(Wikipedia, The Satanic Verses controversy).
Di saat sakaratul maut, di Bab VI, Return to Jahilia, digambarkan bahwa karakter Mahound ini bukannya dihampiri oleh malaikat Israil (di Novel disebut Azraeel), melainkan oleh berhala Lata (Al-Lat) yang berwujud perempuan. Kepada sosok Al-Lat ini Mahound berterima kasih karena telah membunuhnya. Dan tokoh Ayesha yang mengumumkan kematian Mahound, yang pada kenyataannya adalah shahabat Abu Bakr yang menegaskan wafatnya Rasul sambil menyitir ayat bahwa Rasul adalah manusia biasa yang merasakan mati dan hanya Allah yang layak disembah yang tidak pernah mati.
Sejumlah hal lain yang jelas menyinggung perasaan dan keyakinan umat Islam adalah di Bab II, Rushdie menyebut Ibrahim a.s. sebagai the bastard (anak haram) karena dengan seenaknya mengklaim bahwa Tuhanlah yang menyuruhnya meninggalkan istri dan anaknya di padang pasir. Rushdie ingin menegaskan bahwa manusia dengan mudah bersembunyi di balik nama Tuhan atas halhal absurd yang dilakukan. Selain itu di Bab VI Rushdie juga menyebutkan bahwa ada duabelas pelacur dalam sebuah rumah pelacuran bernama The Curtain (Hijab) yang menyaru dengan menggunakan nama istri-istri Nabi. Meskipun ia menggunakan tanda kutip tiap kali menyebutkan nama-nama tersebut, tetap saja tidak mengubah fakta bahwa ia menghina para istri Nabi. Rushdie juga menggunakan nama Jibril (Gibreel) untuk sosok bintang film dan Shalahuddin (Saladin) untuk tokoh setan. Dua tokoh ini memang menjadi guide dalam novel ini karena kisah merekalah yang digunakan Rushdie memintal alur ceritanya, dari satu mimpi ke mimpi yang lain, lengkap dengan segala perikehidupan maksiatnya.
Nama Ayesha (Aisah, istri Rasul) digunakan Rushdie di dalam novel ini untuk merujuk kepada sejumlah tokoh di tiap plotnya, dalam bab-bab yang berbeda. Ada yang berperan sebagai pelacur dalam plot Mahound (Bab VI, Return to Jahilia), ada yang sebagai sosok perempuan remaja India fanatik yang mengajak pengIkutnya untuk menyebrangi laut guna mencari pengampunan dosa dalam plot Titlipur (Bab IV,Ayesha dan VIII The Parting of the Arabian Sea), dan sebagai penguasa Desh yang kejam dalam plot Imam (Bab IV). Kota Jahilia mengacu kepada kota Mekkah. Berhala Baal berperan sebagai seorang penyair yang kemudian menjadi mucikari, The Curtain membawahi para pelacur yang menggunakan nama para istri Nabi.
Daniel Pipes, kolumnis garis keras di AS, bahkan juga bersepakat bahwa banyak elemen dalam novel ini yang menyinggung umat Islam. Misalnya saja menurut Pipes, soal syariah Islam yang di tangan Rushdie menjadi bual-bualan aneh karena mengatur segala hal termasuk (maaf) buang angin. Atau membuat seolah Rasul (melalui sosok Mahound) percaya berhala Al-Lat itu ada atau setidaknya nyata di mata Rasul.
Novel ini tidak hanya menghina keyakinan ummat Islam, tapi merupakan karya sastra yang oleh sebagian kalangan kritikus Muslim dianggap bad fiction Dalam bukunya, Freedom of Expression in Islam, (Selangor: Ilmiah Publishers, 1998), Prof. Mohammad Hashim Kamali menggambarkan cara Rushdie menggambarkan istri-istri Rasulullah saw sebagai simply too outrageous and far below the standards of civilised discourse. Penghinaan Rushdie terhadap Allah dan al-Quran, tulis Hashim Kamali, are not only blasphemous but also flippant. Karena banyaknya kata-kata kotor yang digunakannya, banyak penulis Muslim menyatakan, tidak sanggup mengutip katakata kotor dan biadab yang digunakannya.
Rushdie adalah sosok penulis yang nyeleneh. Demikian diakui berbagai pihak. Karya-karyanya selalu menyerang pihak-pihak yang ia anggap salah dan membela yang ia anggap benar walau dalam kontroversi Ayat-ayat Setan, pihak yang ia bela ke -mudian menyerang dirinya. Rushdie berasal dari keluarga Muslim India yang tidak ikut migrasi bersama enam juta orang Islam ke wilayah yang sekarang menjadi Pakistan. Orang tuanya tidak terlalu taat beragama dan tidak mendidiknya dengan baik dalam hal agama. Bahkan keluarganya digambarkan sebagai liberal dan terbaratkan. Rushdie bergaul dengan orang dari agama manapun tanpa daya kritis. Bahkan konon pada saat ia menulis novelnya ini, ia menganggap dirinya bukan seorang Muslim, setidaknya bukan dari kalangan Muslim yang menganggap bahwa apostasy atau penistaan agama bukanlah sebuah tindak pidana (capital offense). Dan sebagai penulis yang menerima segala tradisi Barat, ia termasuk yang yakin bahwa menulis adalah bagian dari suatu tugas. Juga, tulisan yang benar dan diterima adalah yang menentang arus dan menghujat.
Penulis terkenal Karen Armstrong, dalam pengantar bukunya yang berjudul Muhammad: A Bio graphy of the Prophet edisi tahun 2001 menulis bahwa gambaran buruk tentang Muhammad sudah sangat lazim terjadi di Barat. Karen Armstrong menyayangkan, bahwa gambaran buruk tentang Na bi Muhammad yang diberikan oleh Salman Rushdie melalui novelnya, The Satanic Verses itulah yang justru banyak diserap oleh masyarakat Barat. I wrote the book because it seemed a piety that Rushdies account of Muhammad was the only that most Western people were likely to read, tulis Arsmtrong.


Sebuah novel satir yang keluar pada tahun 1991 menyoroti sifat lelucon dari yuppies di Amerika. kisahnya diceritakan melalui seorang protagonis Patrick Bateman, seorang yuppie gila yang terjadi menjadi pembunuh berantai. Dalam beberapa kali novel ini telah diberi label sebagai "salah satunovel kunci dari abad terakhir," tetapi ketika keluar itu mengumpulkan kontroversi besar karena tingkat ekstrem kekerasan grafis dan penyiksaan seksual. Penulis menerima surat kebencianl dan ancaman kematian. Bulu ini masih tidak dapat dibeli oleh bawah 18 di beberapa negara.
Dalam sinopsisnya diceritakan bahwa Banyak orang mengira bisa melihat penjahat dari gerak-gerik atau sosoknya yang menyeramkan seperti bertato atau lainnya. Sayangnya dugaan itu salah karena ada juga orang yang bertampang baik-baik dan disukai banyak orang ternyata penjahat berbahaya. Bahkan bisa merupakan psikopat seperti tokoh utama dalam film "American Psycho".
Alkisah dalam film karya sutradara Mary Harron yang berdasarkan novel kontroversial Bret Easton Ellis pada tahun 2000 ini, Patrick Bateman (Christian Bale) merupakan simbol sosok sukses baik dalam pekerjaan ataupun pergaulan. Jelasnya Patrick yang berusia 27 tahun merupakan simbol impian Amerika. Itulah yang tampak di permukaan sementara tidak seorangpun tahu sosok Patrick yang sebenarnya.
Teman-teman dan orang lain melihat Patrick adalah pialang saham Wall Street yang suka bekerja keras dan luwes bergaul sehingga banyak orang menyukainya. Tetapi jika tiba malam hari, Patrick berubah menjadi sosok yang menakutkan. Pada malam hari itulah dia berkeliaran mencari korban untuk dibunuh terutama para wanita. Dengan tanpa perasaan ia membunuh para wanita dengan cara mengerikan dan memotong-motong korbannya untuk disimpan di apartemennya.
Bukan hanya wanita jalanan seperti pelacur atau gelandangan yang menjadi korban, Patrick pun mengincar rekan kerjanya, teman dan siapapun yang berani menghalanginya. Kegilaan Patrick pun makin lama makin menjadi-jadi sehingga iapun menjadi pembunuh serial. Korbannya pun mencapai 20 orang. Tentu saja pembunuhan serial itu segera menjadi berita heboh di New York. Pihak kepolisian New York yaitu NYPD pun dibuat sibuk mengusut kasus pembunuhan mengerikan itu. Masyarakat pun banyak memperbincangkan alasan pembunuhan itu dilakukan.
Belum jelas apa yang menjadi alasan Patrick untuk menjadi pembunuhan. Mungkin karena kemarahan, kecemburuan atau lainnya. Patrick benar-benar telah menjadi monster dalam arti kiasan karena ia merasa lebih hebat daripada semua orang dan tidak tersentuh orang lain termasuk hukum. Bahkan ia masih tenang-tenang saja ketika polisi New York terutama Donald Kimball (Willem Dafoe) mencurigainya. Nafsu Patrick makin tidak bisa dikendalikan karena ia ingin membunuh sekretarisnya, Jean (Chloe Sevigny), satu-satunya orang yang bersimpati kepadanya.


Novel ini terkenal dalam dunia internasional karena ide cerita dan subjek isi bukunya begitu kontroversial; sehingga bisa dikatakan novel yang cukup vulgar. Disini narator dan protagonis, Humbert adalah seorang yang terobsesi dan terlibat secara sexual dengan perempuan berumur 12 tahun. Lolita adalah novel karya Vladimir Nabokov yang pertama kali diterbitkan tahun 1955.
Setelah kemunculannya Novel Lolita memperoleh status legenda, menjadi salah satu novel terbaik dan merupakan literatur paling kontroversial pada abad ke-20. Kemudian muncul istilah lolicon atau lolita complex, istilah dalam masyarakat untuk mereka yang terobsesi terhadap gadis di bawah umur. 
Lolita bercerita lewat sudut pandang sang tokoh utama yaitu Humbert, sastrawan yang lahir pada tahun 1910 di Paris. Ia terobsesi dengan anak perempuan karena kegagalan dengan cinta masa kanak-kanaknya, Annabel Leigh karena “typhus”. Sebelum pecahnya perang dunia II, Humbert pergi meninggalkan Paris menuju New York. Pada tahun 1947, dia pindah ke Ramsdale, sebuah kota kecil di New England, untuk menulis. Ketika rumah yang dijanjikan kepadanya terbakar, Humbert ditawari untuk pindah ke kediaman Charlotte Haze, seorang janda yang tertarik kepada Humbert. 
Pada awalnya Humbert melakukan penolakan akan tawaran Charlotte, sampai pada akhirnya Humbert melihat putri nyonya Haze yang berumur 12 tahun sedang bersantai di taman. Humbert melihat sosok Annabel dalam diri Dolores dalam sekejap jatuh cinta kepadannya dan setuju untuk menyewa kamar di kediaman Haze.
Selanjutnya cerita berlanjut sampai ketika pada saat Humbert diharuskan menyetujui menikahi dirinya atau saat dia akan diusir dari kediaman Haze. Hingga kemudian pada saat kematian Charlotte Haze karena kecelakaan, Humbert lalu membawa Dolores bersamanya. Dalam perjalanan inilah banyak terdapat kisah-kisah hubungan antara Humbert dengan Dolores termasuk hubungan seksual mereka yang sebenarnya dipaksakan sepihak oleh Humber. 
Cerita hubungan Dolores dan Humbert cukup kompleks dan akhir mereka cukup tragis sebab keduannya berakhir pada kematian. Humbert meninggal di penjara karena “coronary thrombosis” setelah menulis manuskrip terakhirnya sedangkan Dolores meninggal pada saat melahirkan anaknya.
Novel Lolita hingga kini terus diperbincangkan orang, dikritisi para pemerhati sastra, dan menjadi best-seller di berbagai Negara. Novel ini bahkan dinobatkan sebagai salah satu novel paling berpengaruh yang terbit pada abad kedua puluh versi majalah internasional terkemuka, Time, edisi pergantian milenium (1999), bersama Ulysses (James Joyce) dan One Hundred Years of Solitude (Gabriel Garcia Marquez).



The Adventures of Huckleberry Finn adalah salah satu karya besar dunia. Mark Twain, penulisnya, memiliki gaya khas saat menggambarkan realitas di dalam novel tentang kehidupan masyarakat kulit hitam sebelum Perang Saudara di Amerika, dengan mengambil sudut pandang seorang bocah bernama Huckeberry Finn, atau acap disingkat dengan Huck Finn. Setiap kata, pikiran, dan ucapan Huck mencerminkan rasisme dan stereotipe kulit hitam di masa itu.
John H. Wallace pernah menyebut novel The Adventures of Huckleberry Finn sebagai model paling fantastis dalam hal sampah rasis. Twain dituding membawa fanatisme rasis karena kerap menggunakan kata nigger (laki-laki kulit hitam), baik ketika merujuk kepada Jim, seorang budak, maupun saat menyebut orang-orang kulit hitam Amerika lain yang ditemuinya. Pilihan kata ini mengandung ejekan dan inferioritas.
Nama Huck Finn, sudah cukup akrab di telinga saya sebagai lulusan jurusan Sastra Inggris yang mengambil spesialisasi American Study. Saya merasa beruntung ketika dipercaya menjadi penerjemahnya.
Saya memang menyukai naskah-naskah klasik karena lebih dapat bereksplorasi kata. Namun, ada tantangan tersendiri ketika menerjemahkan karya klasik, salah satu di antaranya adalah kalimat-kalimat panjang beranak-pinak yang membuat harus berulang dalam membaca sebelum menerjemahkannya. Satu hal yang paling menakutkan bagi rata-rata penerjemah, khususnya saya, adalah kesalahan interpretasi.
Selain kalimat-kalimatnya yang panjang, kesulitan lain adalah dialek selatan (Mississipi) yang banyak digunakan di dalam novel ini. Untuk menebak satu kata kadang menjadi tidak mudah. Harus dibaca konteks keseluruhannya secara berulang, karena kata dituliskan berdasarkan bunyi (ucapan) tokoh. Simak yang berikut. Sekilas membaca, kening saya langsung berkerut membaca kata-kata yang bentuknya tidak baku ini.
“Yo’ ole father doan’ know yit what he’s a-gwyne to do.”
Ayahmu yang tua belum tahu apa yang akan dilakukannya.
Ini masih cukup mudah ditebak. Namun, ketika kalimat berikutnya berendeng, saya perlu tarik napas dan memusatkan perhatian benar-benar pada deretan kata-kata berikutnya.
“….Sometimes you gwyne to git hurt, en sometimes you gwyne to git sick; but every time you’s gwyne to git well agin.  Dey’s two gals flyin’ ’bout you in yo’ life.  One uv ‘em’s light en t’other one is dark. One is rich en t’other is po’.  You’s gwyne to marry de po’ one fust en de rich one by en by.  You wants to keep ‘way fum de water as much as you kin, en don’t run no resk, ‘kase it’s down in de bills dat you’s gwyne to git hung.”
Dan minus pun rawan bertambah. :D
Setelah membaca (dan menerjemahkan tuntas) novel ini, saya mengambil simpulan bahwa gaya sastra Twain ini sesungguhnya tidak bermaksud untuk merendahkan kulit hitam. Terbukti, di dalam novel ini, Huck digambarkan memiliki simpati yang besar kepada Jim, dan ingin membebaskannya dari perbudakan. Di sisi lain, Jim digambarkan sebagai seorang negro dengan karakter yang istimewa. Meski ia memiliki karakter kebanyakan orang kulit hitam pada saat itu, yang memiliki kepercayaan tinggi terhadp takhayul, serta rasa homat sebagai seorang budak kepada kaum kulit putih—Huck Finn dan Tom Sawyer, ia pun dilukiskan sebagai sosok yang memiliki wawasan dan kedalaman perasaan, penuh dengan rasa cinta dan welas asih.
Ketika novel ini disensor oleh penerbitnya di Amerika, dengan mengganti kata ‘nigger’ menjadi ‘slave’, Dr Sarah Churchwell, seorang dosen Sejarah Amerika berkomentar, “Novel ini adalah tentang seorang bocah laki-laki yang tumbuh menjadi rasis di tengah masyarakat yang rasis. Ia belajar untuk menolak rasisme. Jadi, mustahil kalau buku ini tidak mengandung rasisme. Kita tidak bisa menghilangkan sejarah rasisme di Amerika.” Ya, bagaimana pembaca bisa tahu bahwa novel itu tentang rasisme, jika dokumentasi sosial mengenai hal itu dihilangkan?
Namun, terlepas dari kontroversi dugaan fanatisme rasis dalam The Adventures of Huckleberry Finn,  menurut Ernest Hemmingway, sastra modern Amerika yang sesungguhnya, bermula dari karya Mark Twain satu ini.

 
Jangan baca buku ini kalau anda tak ingin jadi pembunuh! David Chapman, Sang Pembunuh John Lennon (bintang The Beatles), konon memegang buku ini ketika meletupkan pistol yang pelurunya bersarang di tubuh Lennon. John Lennon pun mati. Buku ini juga memicu hasrat John Warnock Hinkley, Jr. hingga berniat melakukan percobaan pembunuhan terhadap Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagen. Tentu pendapat mengenai kaitan antara buku dan perilaku seseorang layak untuk diperdebatkan. bahkan, diragukan. "Buku hanya sedikit memengaruhi," tutur Yusi Avianto Pareanom, penyunting terjemahan buku ini dalam bahasa Indonesia, "untuk sampai pada aksi nyata, itu sangat tergantung pada kondisi lingkungan yang terbangun dan cara pandang seseorang. The Catcher in the Rye sendiri sebenarnya hanya sebuah novel sederhana. Sang Tokoh, Holden Caufield adalah seorang remaja yang menginjak masa pubertas. Seorang remaja yang "bermasalah", setidaknya dalam dunia bersekolah, yang karenanya ia harus keluar-masuk dari sekolah satu ke sekolah lainnya. Semua yang dilakukan orang lain, SALAH! Begitulah setidaknya pemikiran Holden. Karenanya juga, remaja yang terbilang cerdas ini tak pernah jatuh cinta pada sekolahnya. Ada saja yang membuat dia mual. Mulai dari sistem pendidikan, biaya sekolah, pembedaan perlakuan kepala sekolah terhadap tiap-tiap orang tua murid, bahkan sampai jatah makan di asrama yang hanya membaik ketika waktu kunjungan orang tua tiba. Alur cerita novel ini sangat sederhana. Lurus saja. Yang menarik, penulisnya mampu menulis cerita dalam setting waktu yang hanya memakan waktu 3 hari, namun penuh dengan kejutan, keindahan penuturan, meski sama sekali tak puitik. Sang penulis, J.D. Salinger, dengan ciamik membawa pembaca mengetahui karakter-karakter orang-oran di sekitar Holden. Membaca buku ini kita seperti mengenal langsung orang-orang yang ada dalam cerita ini, kita seolah bisa mencium bagaimana aroma kamar-kamar di asrama sekolah sana. Garis besar cerita ini tak jauh-jauh dari cara pandang sang tokoh. Semua yang dilakukan orang lain, SALAH! Sampai-sampai ia bermaksud memutuskan minggat dari sekolah (sebenarnya ia sudah tahu bahwa ia akan dikeluarkan), kabur dari rumah, pergi ke tempat terpencil dimana sama-sekali tak ada orang yang mengenalinya. Masalahnya justru bertambah ketika ia merasa harus mengabarkan rencana kepergiannya kepada adiknya, Phoebe; satu-satunya orang yang ia cintai -- selain adiknya yng sudah meninggal dunia. The Catcher in the Rye sebuah novel psikologi yang amat dahsyat. Penuh pergolakan emosi seorang remaja pubertas di Amerika Serikat. Karenanya novel yang sempat dilarang dan kemudian jadi buku bacaan wajib bagi siswa sekolah AS ini patut untuk menyita waktu kita. Penerjemahannya ke Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Banana Publisher juga amat berhasil. Banyak kata-kata pilihan sang penerjemah dan penyunting benar-benar di luar dugaan. Ada yan tak akrab dengan telinga kita. Tapi juga ada kata yang sangat akrab bagi telinga yang ''gaul'', misalnya saja, ada sebuah coretan dinding yang dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai ''Ng**tot, lu!" Anda pasti bisa menduga dalam bahasa aslinya apa?


Ditulis oleh George Orwell ketika ia menjelang kematian, novel ini sangat dipengaruhi oleh pandangan politik penulis. Tema dalam buku ini menyertakan Amerika Serikat dan Uni Soviet, dan topik-topik seputar seperti totaliterisme, penyiksaan, mengendalikan pikiran, pelanggaran privasi, agama terorganisir, sensor, seks dan banyak lagi. Novel ini juga dikatakan telah menciptakan gagasan tentang “Big Brother”, bahwa kita selalu diawasi. Banyak fanatik mengklaim bahwa Nineteen Eighty-Four ditulis oleh Orwell yang sedang sangat sakit dan tidak sehat jasmani pada saat itu sehingga ngawur, dan untuk alasan itu harus dilarang. Lainnya tidak setuju mengatakan itu adalah maha karya-nya.

Selasa, 02 Agustus 2011

7 tokoh paling sukses beranjak dari nol

 
Aristoteles Onassis dilahirkan pada tanggal 20 Januari 1906 di Simyrna, sebuah kota Yunani yang makmur di pantai Barat Turki. Konon, ia lahir dari sebuah keluarga miskin, yang hidupnya selalu kekurangan. Konon, ayahnya adalah penjaja dagangan buatan sendiri dari pintu ke pintu, dan ibunya pembantu rumah tangga. Onassis tidak pernah mencoba meluruskan pendapat orang banyak tentang masa lalunya, sekurang-kurangnya dimuka umum, karena kisah-kisah seperti itu biasanya malah menambah cemerlang aura misteri yang mengelilingi dirinya. Ia selalu menyadari pentingnya citra diri seseorang dalam meraih sukses, suatu hal yang akan kita bicarakan lagi nanti.
Dalam kenyataan, ayah Onassis adalah seorang pedagang grosir yang berkecukupan dan mempunyai nama sebab ia juga menjabat presiden sebuah bank dan rumah sakit setempat. Namun Onassis bukan ahli waris kekayaan ayahnya, dan ia menjadi kaya karena kekayaan keluarganya. Seperti yang akan kita lihat, ia pergi ke Amerika Serikat ketika terjadi pertikaian keluarga selagi ia berumur 17 tahun. Ia membawa bekal $450 dalam sakunya, itu pun hanya $250 adalah uang dari keluarganya. Ayahnya dengan enggan memberikan uang sebanyak itu yang baru diberikan pada saat akan terpisah, sebab ia tidak setuju dengan kepergiannya. Ayah dan anak memang tidak pernah akrab, suatu hal yang aneh di antara keluarga Yunani di tanah air. Ayah Onassis yang dibesarkan pada sebuah pertanian dengan susah payah mengumpulkan kekayaan.
Wataknya sangat disiplin dan keras. Walaupun selalu sadar akan rasa tanggung-jawab, ia bukanlah seorang yang dapat disebut hangat dan menarik. Segera Onassis memberontak terhadap setiap bentuk disiplin. Sejak anak sampai remaja ia banyak menimbulkan keributan dan geger, duri di mata ayahnya. Hubungan mereka bertambah rumit lagi karena suatu kenyataan lain. Ibunya, Penelope, meninggal ketika Onassis baru berumur enam tahun. Hanya 18 bulan sesudah itu ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita bernama Helen. Onassis memandang ibu tirinya sebagai orang lain yang menyelundup, dan karenanya wanita ini tidak mendapat tempat sedikit pun di hatinya. Di sekolah, ia bodoh dan suka mencari perkara, mengikuti contoh banyak orang kaya. Tidak aneh kalau ia diusir dari beberapa sekolah. Ia paling sering menduduki ranking terbawah di kelasnya. Salah seorang gurunya berkata: Teman-teman sekelas memuja dia, tetapi gara guru dan keluarganya berputus asa. Selagi ia masih muda, dengan mudah orang dapat melihat bahwa dia akan menjadi seorang di antara mereka yang akan menghancurkan diri sama sekali atau sukses secara gilang-gemilang.
Walaupun raport Ari di sekolah jauh dari bagus, bakatnya untuk berdagang dan mencari uang telah tampak sejak dini. Mungkin anekdot berikut dapat menerangkan. Salah seorang temannya yang telah merancang sebuah kitiran kecil, sebuah mainan sederhana yang terdiri atas baling-baling kertas berpasak jarum yang ditancapkan pada sepotong kayu. Bangga atas prestasinya, anak itu dengan berani membuat beberapa buah dan mencoba menjualnya.
Sebuah kisah lain menggambarkan bakat bisnis Onasis pada masa mudanya. Pada suatu hari, suatu kebakaran terjadi di gudang sekolah di kota tempat kelahirannya. Onasiss membeli seonggok pinsil bekas kebakaran itu dengan harga murah. Ia menanamkan sedikit
modal dengan membeli dua ala peruncing pinsil. Ia, berdua dengan temannya, mulai membersihkan bagian-bagian pinsil yang hangus. Kemudian ia menjual pinsil-pinsil itu kembali kepada teman-teman di sekolah dengan harga sangat murah, namun tetap memberikan untung cukup besar. Mungkin contoh ini biasa-biasa saja, tetapi justru pekerjaan seperti inilah kelak bisnis besar Onassis. Ia memperbaiki kapal-kapal laut yang rusak dan membuatnya layak melaut, dan menjualnya dengan harga yang jauh lebih tinggi, tentu saja. Di sekolah, waktu berjalan terus, tetapi Onassis tidak bertambah maju. Tahun 1922 mulai tidak menyenangkan. Banyak teman sekelasnya pergi untuk menuntut ilmu di universitas-universitas besar di Eropa. Tetapi Onassis sendiri tidak lulus.
Masa depan tampak suram baginya. Beberapa hari setelah upacara penyerahan ijazah, salah seorang temannya melihat Onassis berjalan tanpa tujuan di taman kota. Ia mencoba menghibur hati Onassis. Pada tahun 1922, invasi Turki menimbulkan bayangan gelap pada masa remaja Onassis yang penuh gejolak. Smyrnba diduduki dan warga kota dibabat habis tanpa belas
kasih. Ayah Onassis, seorang tokoh yang terkenal luas, dipenjarakan dan Ari menjadi kepala rumah tangga pada usia 16 tahun. Ini masa yang sulit baginya. Dan pada masa ini ia
menerapkan kehebatannya sebagai diplomat dan kemampuannya untuk bertahan dalam keadaan apa pun.
Masa yang sulit ini justru merupakan pengalaman yang tepat untuk membentuk wataknya. Onassis mendarat di Buenos Aires pada tanggal 21 September 1923. Bawaannya sebuah koper tua dan uang sebanyak $450. Tetapi di dalam dirinya ia membawa bekal
yang lebih berharga: tekad keras untuk membuktikan kepada ayahnya bahwa ia mampu menjadi kaya tanpa bantuan ayahnya. Rasa percaya diri ini akan dibawanya sepanjang
hayatnya. Tanpa diploma, tanpa pekerjaan, uang dan koneksi orang berpengaruh, Onassis terpaksa mulai dengan melakukan aneka pekerjaan kasar. Ia menjadi kenek tukang
batu, kuli pengangkut bata pada suatu proyek pembangunan, tukang cuci piring di restoran, dan akhirnya menjadi magang instalator listrik di River Plate United Telepchone Co. Bagi
seseorang dengan ego yang sehat seperti dia, ini bukan prestasi yang pantas.
Akhir tahun 1922 menandai suatu keputusan besar bagi kehidupan Onassis. Kegagalan pertamanya sebagai pemilik kapal tidak membuat ia mundur untuk tetap menanamkan uang dalam sektor itu. Ia sudah gandrung akan perkapalan. Ia tergerak oleh keyakinan batin bahwa kapal sajalah yang akan membawa dia ke jenjang sukses. Maka, dikumpulkannya semua uang miliknya, yang waktu itu sudah lumayan, lalu berangkat ke London. Ia baru berusia 26 tahun.
Ia telah dikenal karena reputasinya sebagai seorang usahawan yang berani, apalagi setelah penunjukannya sebagai Konsul Jenderal Yunani di Buenos Aires. Namun fungsi diplomatik ini tidaklah menyita banyak waktunya.
Pasar, yang menderita berat akibat jatuhnya pasar modal Wall Street tahun 1929, memberikan kesempatan baikbagi para penanam modal. Kapal-kapal menjadi murah, jauh di bawah harga semula. Langkah paling baik adalah membeli kapal-kapal berusia 10 tahunan. Kapal sebesar sembilan ton yang semula harganya $1.000.000, kini hanya laku dijual $20.000, kira-kira seharga sebuah Rolls-Royce. Apa yang dilakukan Onassis selagi masih kanak-kanak kini akan terulang, tetapi barang bekasnya adalah kapal.
Walaupun kini bisnisnya di London. Onassis membeli kapal pertamanya, dua buah kapal tua masing-masing seharga $20.000, di Montreal. Kedua kapal yang bernama 12 Miller dan Spinner, diganti namanya menjadi Onassis Socrates dan Onassis Penelope, sebagai tanda
penghormatan kepada kedua orang tuanya. Untuk mendapatkan untung dalam bisnis perkapalan, pentinglah memperhatikan turun naiknya biaya muatan dan membuat keputusan yang tepat. Onassis mampu dalam hal ini. Lebih dari itu, ia seorang optimis yang tak pernah
mundur. Dengan sifat petualang dan keberaniannya, ia segera menonjol di antara pemilik-pemilik kapal Yunani lain yang berpangkalan di London, karena tidak seperti mereka, ia
tidak mempunyai pemikiran tentang krisis ekonomi. Mereka, ia tidak takut menanamkan uangnya.
Kegesitan dan diplomasi bawaannya dengan cepat mengantar dia ke kalangan masyarakat kelas tinggi. Tidak boleh dilupakan, salah satu pelicin jalan dalam kenaikannya ke kelas elit adalah hubungan dengan salah satu wanita simpanannya yang pertama, si cantik dari Norwegia Ingeborg Dedichen, putri seorang pemilik kapal yang terkenal.
Pada penghujung tahun 1947, Onassis melewati ambang lain dalam kariernya yang gemilang. Untuk pertama kali dalam hidupnya ia akan mulai secara sistematis menerapkan prinsip yang dikenal sebagai OPM (Other People’s Money, Uang Orang Lain UOL), dengan meminjam
kepada Metropolitan Life Insurance Company sebesar $40 juta untuk membangun kapal-kapal baru. Sebagai siasat ia menggunakan sebuah perusahaan minyak sebagai mitra. Onassis akan mengangkut minyak mereka dan kontraknya akan tetap berlaku sampai habisnya batas waktu utang. Karena perusahaan minyak pada waktu itu sangat terandalkan, meminjam atas nama perusahaan itu sangat mudah. Dalam arti tertentu, badan keuangan meminjamkan uang kepada perusahaan minyak, bukan kepada Onassis. Onassis sering mengingat masa itu dengan berbangga diri.
Dikatakannya bahwa perusahaan minyak yang kaya itu dalam hubungan dengan kapal-kapal Onassis adalah ibarat seorang penyewa dengan rumah yang dihuninya dengan membayar
uang sewa. Kalau yang menyewa adalah Rockefeller, tidak menjadi soal apakah atapnya bocor atau bergenting emas. Kalau Rockefeller menyanggupi membayar uang sewanya, siapa saja bersedia memberikan pinjaman untuk mengurusi rumah itu. Keadaan itu berlaku pula untuk kapal-kapal Onasssis.
Prinsip ini sekarang lumrah sekali. Prinsip inilah dasar segala investasi pembangunan real-estate. Bila seorang meminjam uang untuk suatu bangunan bisnis, bank sebenarnya meminjamkan uangnya kepada penyewa bangunan itu. Merekalah yang akan mengembalikan uangnya, terkecuali bangunan itu milik seorang penanam modal. Prinsip ini pada zaman Onassis tergolong revolusioner, dan keorisinal gagasan Onassis patut dipuji karena sebagian besar pemilik kapal Yunnai pada waktu itu berpegang pada prinsip: Mau dapat kapal, bayar uang kontan. Walaupun ia seorang inovator sejauh ia tidak menggunakan metode-metode para pesaingnya, ia bukanlah penemu OPM, walaupun mungkin ia menyatakan begitu.
Konsep ini lahir dari otak Daniel Ludwig, seorang usahawan Amerika yang kaya. Dia telah mulai menanamkan uang dalam kapal armadanya bahkan jauh lebih unggul daripada milik Onassis dan kemudian beralih ke usaha real estate. Sudah sejak tahun 1930-an Ludwig mengembangkan apa yang kelak menjadi praktek biasa di mana-mana. Gagasan itu muncul dalam benaknya setelah sebuah Bank menolak permintaannya untuk meminjam uang yang akan digunakannya untuk membeli kapal dan merombaknya menjadi kapal tangki. Onassis meninggal pada tanggal 15 Maret 1975, tapi dalam menjelang akhir hayatnya ia minta kepada salah satu akuntannya apakah ia dapat mengatakan besarnya keuntungan yang dimilikinya secara cepat dengan pembulatan ke angka sepuluh dolar.


Mittal terlahir di Shadulpur, Churu, sebuah bagian dari Rajashtan India, adalah seorang yang sangat miskin. Saat kecil, ia dan keluarganya tinggal di rumah yang dihuni oleh 20 orang. Hanya beralaskan rotan dan lantai, sekeluarga besar ini tidur. Untuk memasak, mereka membuat perapian dari tumpukan batu bata. Namun, prinsipnya : Ia boleh Tidak Punya Uang sama sekali saat itu, Namun ia bukanlah seorang Miskin, dan suatu hari ia akan menuai kesuksesan besar. Dan memang hari ini ia telah membuktikan pada Dunia, bahwa Mittal yang dulunya berasal dari keluarga miskin, dari negara berkembang India, sekarang menjadi salah satu orang terkaya di dunia, mengalahkan orang-orang terkaya di negara-negara lain yang dulu menjajah negaranya.
Lakshmi Mittal sendiri merupakan anak dari keluarga Mohan. Mohan ayah dari Mittal ini memberikan nama awalan Lakshmi di depan nama anak-anaknya, yang berarti Dewa Kekayaan. Mohan merupakan orang tua yang mementingkan pendidikan buat anak-anaknya, ia sadar bahwa pendidikan merupakan bekal sukses buat anak-anaknya. Untuk itu, Mohan yang tahan kerja keras, berani mengajak keluarganya bermigrasi dari tempat kelahiran mereka di sebelah barat India, ke sebelah timur India, agar anak-anaknya bisa menempuh pendidikan yang lebih baik di wilayah timur India ini. Mohan, si ayah memulai usaha di bidang baja, dengan membuat pabrik kecil. Mittal sambil kuliah, membantu ayahnya di bengkel baja. Mittal mewarisi semangat kerja keras ayahnya dan juga ia termasuk anak yang cerdas dan teliti. Sambil kuliah dan bekerja membantu ayahnya di pabrik baja milik ayahnya itu, Mittal berpikir bagaimana cara mengembangkan pabrik itu menjadi lebih besar. Namun, kondisi lingkungan berkata lain. Kondisi negaranya yang mengenakan pajak yang tinggi, hampir 97% dan adanya pembatasan kuota, memaksa Mittal berpikir mencari alternatif lain. Setelah menamatkan pendidikannya dan berkeluarga dengan anaknya yang baru berumur 1 tahun, Mittal melihat adanya peluang baru berkembang dan kesempatan besar di negara Indonesia. Ia pun memutuskan untuk merantau ke luar dari India menuju Indonesia. Keberanian ayahnya merantau dari sebelah barat ke timur India, membuat Mittal jauh lebih berani merantau ke luar negaranya. (Ehhhhmmm… guru kencing berdiri, murid kencing berlari).
Dengan membawa istri dan anaknya yang baru berumur 1 tahun, Mittal bermigrasi ke Surabaya, tepatnya di Waru Sidoarjo. Di negara kita ini, ia hanya mempunyai saudara, yaitu saudara perempuannya yang terlebih dahulu sudah datang ke Indonesia menikah dengan warga negara Indonesia keturunan India yang berwirausaha di bidang Tekstil.
Dengan segala keterbatasan bahasa, Mittal merekrut Nur Saidah, warga lokal untuk membantunya mendirikan usaha. Mittal waktu itu masih belum bisa berbahasa Indonesia dan bahasa Inggrisnya pun tidaklah sempurna. Ia mendirikan pabrik baja kecil di daerah Waru, perbatasan Sidoarjo-Surabaya (kira-kira, kenapa. Area pabriknya merupakan daerah terpencil, dimana banyak orang menyebutnya sebagai “daerah tempat jin buang anak”. Nur Saidah seorang wanita asal Surabaya ini menempuh perjalanan yang boleh dibilang berat untuk tiba di lokasi pabrik baja ini. Terkadang harus mengenakan sepatu boot karena daerah ini masih jauh dari memadai. Nur Saidah sekarang ini, menjabat sebagai Pimpinan dari PT Ispat Indo, sebuah pabrik baja di bawah naungan Mittal Corporation.
Saat ini Lakshmi Mittal, Pengusaha Baja Terbesar di Dunia ini, mempunyai kekayaan senilai 32 Milyar USD atau sekitar 288 Trilyun Rupiah, yang menempati rumah mewahnya di London senilai Rp. 1 Triliun rupiah, bertetangga dengan orang-orang terkaya di dunia seperti Sultan Hasanal Bolkiah dari Brunei dan Raja Al Fahd dari Arab Saudi. Lakshmi Mittal ini sendiri merupakan orang terkaya di London, mengalahkan kekayaan Sri Ratu Inggris, pemimpin negara yang pernah menjajah negaranya Mittal yaitu India.  


Li Ka-Sing adalah seorang pengusaha hongkong kelahiran 29 Juni 1928 di Chaozho Propinsi Guangdong Cina. Tahun 1940, dia dan seluruh keluarganya menyeberang ke hongkong untuk menjauhi risiko perang. Ayahnya menderita tuberkulosis dan meninggal di Hongkong.
Sepeninggal ayahnya, tanggung jawab dan beban ekonomi keluarga berpindah ke pundaknya. Keinginan kuat untuk menghidupi ibu dan adik-adiknya membuat Li nekat meninggalkan sekolah pada usia 15 tahun demi bekerja.
Li berhasil mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan perdagangan plastik tempat ia bekerja selama 16 jam per hari. Berkat kerja keras, ketangguhan mental, dan semangat tinggi, pada 1950 Li memberanikan diri membuka perusahaan sendiri dengan bendera Cheung Kong Industris.
Modal untuk mendirikan perusahaan didapatkannya dengan meminjam modal dari keluarga dan kerabat. Karena keberaniannya dalam berbisnis, di hongkong Li mendapatkan Julukan Superman. Dari sinilah Li mulai merambah dalam bidang usaha investasi real estate.
Li cukup pintar untuk menawar harga tanah . ia selalu membuat perhitungan dan memastikan keuntungan yang di dapat cukup memuaskan, sekaligus selalu berpikir panjang. Li pernah mengatakan bahwa membeli tanah tidak sama dengan membeli barang antik yang merupakan satu-satunya penawaran yang tersedia.
Sekarang, bisnis Cheung Kong Group telah merambah ke berbagai area, diantaranya pengembangan properti dan investasi, agen dan manajemen real estate, perhotelan, telekomunikasi, keuangan, ritel, kegiatan pelabuhan, energi, proyek infrastruktur dan bangunan.
Berlatarbelakang dari keluarga melarat dan putus sekolah, saat ini majalah Forbes mencatat Li Ka-Sing sebagai pengusaha keturunan cina terkaya di dunia.


Henry Ford dilahirkan pada tanggal 30 Juli 1863. Ia dimasukkan ke sekolahnya pada usia 5 tahun oleh ibunya. Ketika akan berangkat ia harus berlari-lari kecil menuju sekolahnya yang berjarak kurang lebih 2½ mil itu. Dan dengan jarak yang sama pula kembali pulang pada saat gelap telah turun, sampai di rumah. Dengan begitu ia harus membawa bekal dari rumah untuk makan siang di sekolahnya. Tiga tahun kemudian ia dipindahkan ke sekolah lain oleh orang tuanya tapi masih dalam jarak yang sama.
Sejak masih kecil Henry telah menaruh perhatian yang besar terhadap berbagai mesin-mesin. Hal tersebut amat mencemaskan ayahnya. Ayahnya, William Ford menginginkan anaknya kelak menjadi seorang petani atau pedagang besar dan sukses karena ia sendiri adalah juga keturunan seorang petani. Akan tetapi Hendry tidak berminat terhadap pertanian. Kesukaannya kepada mesin-mesin itu kadang-kadang sering menyulitkannya, karena ia harus melawan kemauan ayahnya.
Suatu hari seorang petani datang ke sekolah Henry sambil marah-marah. Ia mengadu kepada guru di sekolah itu, dan menceritakan perihal tingkah laku beberapa orang murid sekolah itu. Mereka dipimpin oleh Henry untuk membendung sebuah sungai kecil yang mengaliri ladang-ladang pertanian miliki petani tadi.
Bendungan tersebut mengakibatkan aliran sungai menjadi terhenti dan mengakibatkan banjir yang tidak karuan. Sang guru langsung berpaling dan berkata kepada Henry, “Pekerjaan apa ini, Henry?”, Tanya gurunya dengan geram. “Mengapa, ee” jawab Hendry tanpa acuh, “Kami tidak melakukan apa pun dan membanjiri ladang itu, kami hanya membangun sebuah bendungan untuk membendung air guna mengadakan percobaan kincir air untuk penggilingan kopi. Bapak dapat melihatnya bagaimana hebatnya alat itu bekerja”. Elak Henry.
Serta-merta gurunya itu marah dan mengukum Henry. Kemudian berkata kepada murid-murid yang lain, “Kalian harus belajar menghormati masyarakat, dan menolongnya. Bukankah saya selalu berpesan begitu setiap kali kalian akan pulang? (Kejengkelan tersebut diucapkan sang guru untuk menghibur si petani yang marah-marah tadi. Tapi ia tertarik dengan pekerjaan yang telah dilakukan oleh murid-muridnya).
Setelah eksperimen di atas dianggap cukup berhasil, Hendry menjadi lebih tekun mempelajari cara-cara mesin bekerja. Di sekolahnya suatu ketika, sewaktu pelajaran, sedang berlangsung, dengan bangga ia bercerita kepada teman-temannya mengenai mesin-mesin yang diketahuinya. Teman-temannya itu menjadi tertarik dan berkerumun di sekelilingnya mengakibatkan pelajaran terganggu. Tiba-tiba gurunya datang ke tengah-tengah kerumunan itu. “Henry”, bentak gurunya dengan geram dan menatap para murid-muridnya, “Apakah kalian tidak pernah mencoba bagaimana untuk belajar yang baik? Apa gunanya kalian datang ke sekolah ini. Ha? Sekarang kalian bersama Henry harus tinggal di kelas sehabis pelajaran nanti”.
Gurunya itu memberikan kepada mereka sebuah mesin yang telah dirusakkan lebih dulu. “Kalian harus membetulkan mesin ini!” Gertak gurunya itu. “Bilamana kalian tidak dapat memperbaikinya, kalian akan mendapat hukuman lagi”. Akan tetapi Henry dengan tangkas mengerjakan mesin tersebut hanya dalam jangka waktu kurang dari 10 menit segera selesai. Gurunya jadi kagum melihat bakat muridnya tersebut.
Keterampilannya dalam bidang permesinan itu membuat ia mulai dikenal orang. Ia sering memperbaiki mesin-mesin para tetangganya. Banyak orang yang kagum akan bakat Henry itu, tetapi ayahnya membenci pekerjaan itu. William Ford menginginkan anaknya menjadi seorang petani yang baik. Tetapi hal tersebut tidak dapat dicegahnya sehubungan Henry mempunyai kemauan yang besar dalam bidang ini.
Setelah meningkat dewasa, dan merasa mampu untuk hidup mandiri. Henry meminta restu kepada orang tuanya untuk mencoba hidup merantau. Ia berjalan menuju kota Detroit. Di kota ini ia mendapatkan pekerjaan pada sebuah pabrik. Ia mendapat gaji 2,50 dolar seminggu. Tapi ia harus mengeluarkan biaya 3,50 dolar untuk biaya hidup dalam waktu yang sama. Maka untuk menutupi kekurangan, itu ia menambah pekerjaan ekstra sebagai pelayan pada sebuah toko permata. Dari toko ini ia menerima 2,00 dolar. Sembilan bulan lamanya ia bekerja di pabrik itu, sementara menjadi pelayan pada toko permata ketika pulang dari bekerja di pabrik.
Suatu hari, tiba-tiba ia mendapat kabar perihal ayahnya yang sakit keras. Ayahnya meminta Henry agar lekas pulang. Henry tidak dapat berbuat apa-apa kecuali memenuhi permintaan ayahnya itu. Dia harus kembali ke ladang!
Selama bekerja sebagai petani, Henry mempunyai ide untuk membuat sejenis mesin yang dapat bekerja sebagai bajak di ladang-ladang. Ia tidak menyetujui binatang-binatang dipekerjakan di ladang-ladang dan kebun. Mereka menjadi banyak makan. Selama musim dingin mereka tidak bekerja, tetapi makan terus. Henry menciptakan sebuah mesin yang dapat bekerja di ladang-ladang untuk menggantikan hewan tanpa harus terus-menerus memberinya makan. Hasil temuannya itu merupakan sumbangan yang amat berarti bagi penciptaan mesin-mesin pertanian kelak. Banyak orang yang tertarik kepada idenya. Di samping itu ia banyak pula membantu para tetangganya telah sedikit demi sedikit memakai mesin di ladang-ladang mereka. Henry adalah orang-orang begitu cakap dalam bidang permesinan ini, sehingga ia dikenal sebagai ahli mesin satu-satunya di daerah itu, ini berlangsung selama beberapa tahun.
Karena tidak dapat meninggalkan tanah pertanian selama ayahnya sakit. Maka ia banyak memperhatikan masalah dan kekurangan-kekurangan yang diderita oleh para petani. Ia menyimpulkan bahwa para petani tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak yang 24 hari dalam setahun bekerja memproduksi bahan makanan. Henry berkata kepada para tetangganya, “Bila waktunya membajak, mengolah tanah dan menuai lebih baik, para petani harus menggunakan mesin-mesin atau mekanisasi. Disamping pekerjaan lebih cepat selesai, dapat pula memberikan upah yang layak. Ladang yang diolah dengan cara mekanisasi dapat dan akan menekan biaya operasionalnya, selain pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat, para petani dapat pula menikmati hasil ladangnya dengan pendapatan yang pantas.”
Henry Ford menciptakan mesin pertaniannya yang pertama ketika ia berumur 20 tahun. Percobaan yang pertama dari mesin yang kelihatan aneh. Ini hanya mampu bergerak 40 kaki kemudian tiba-tiba berhenti. “Saya mengharapkan mesin ini mampu membajak seluruh ladang-ladang dalam waktu yang singkat,” kata Henry, “Tapi penemuan ini belum mempunyai kekuatan yang berarti”. Traktor yang pertama ini masih menunggu penemuan lain di negara itu, yakni penggunaan bahan bakar.
Sementara itu Henry Ford menyenangi seorang gadis manis di sebuah kota lain. Tetapi gadis manis tersebut tidak menyukainya. Henry memikirkan cara memecahkan problem itu. Ia membeli satu set permainan sulap dan meminjam seekor kuda manis kepunyaan bapaknya. Kemudian ia membuat sebuah jubah dari kain satin. Selanjutnya mendirikan sebuah grup sulap di dekat rumah Clara Bryant, anak gadis yang memikat hatinya itu. Dengan mengerjakan sebuah baju rompi yang manis, dan banyak sakunya, juga sebuah jam yang dibuatnya sendiri dan dua buah sapu tangan, Henry menunjukkan kebolehannya dalam bermain sulap. Henry mengadakan dua kali pertunjukan yang selalu menarik di kala itu. Hal tersebut sekaligus mencapai yang diinginkannya, menaklukkan hati Clara Bryant yang semula tidak suka kepadanya.
“Ibu”, kata Clara Bryant kepada ibunya suatu pagi, “Saya kira laki-laki yang bernama Ford yang mengadakan pertunjukan bersama kawannya di samping rumah itu, saya yakin dia akan dapat terkenal di dunia.”
Henry tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Beberapa minggu kemudian ia menghampiri ayahnya dan berkata, “Ayah, sekiranya saya memutuskan untuk kawin, apa yang akan ayah berikan kepada saya?” William Ford berpikir sejenak lalu katanya, “Engkau akan mendapatkan delapan puluh acre (1 acre sama dengan 4072 m2 ) tanah, semua pekayuan yang engkau inginkan dapat engkau potong sendiri untuk sebuah rumah.
“Baiklah”, sorak Henry. Kemudian dia mulai menebangi pepohonan di tanah yang di berikan oleh ayahnya itu. Sebagian untuk dipersiapkan untuk mendirikan sebuah rumah untuk keluarga kelak. Akhirnya apa yang ia inginkan untuk menikahi Clara tercapai. Henry dan Clara menikah pada bulan Apil 1888. Mereka hidup dengan menggarap ladang selama tiga tahun di pemberian ayahnya. Pada suatu malam Henry berkata kepada istrinya, “Clara, saya yakin kita akan lebih sukses, bila kita bisa pindah ke Detroit. Saya akan membuat sebuah kereta kuda di sana. Di sini saya terlalu sibuk!” Henry kemudian menerangkan kepada istrinya tentang gagasan-gagasannya untuk membuat kendaraan yang digerakkan dengan mesin.
Di Detroit ia mendapatkan pekerjaan di perusahaan lampu “Edison” pada malam hari, sedangkan pada siang hari ia membuat kereta kudanya untuk berlari. Selama dua tahun ia belum dapat menciptakan kereta kudanya untuk berlari. Ia telah banyak menghabiskan waktu di bengkelnya yang terbuat dari batu bata sederhana itu, sementara di sekeliling para tetangganya melihat tingkahnya, menganggap Henry telah gila.
“Sebuah kereta kuda!?” kata mereka, “Bila akan bergerak kalau Henry tidak mendorongnya”. Tapi Henry Ford tetap pada pendiriannya. Henry tidak berhenti bekerja di bengkelnya. Ia menumpahkan segala perhatiannya dengan penuh konsentrasi terhadap idenya. “Barang apa yang dikerjakan si dungu itu?” kata orang-orang yang melihat kelakuan Henry itu. Kemudian mereka menyiramnya dengan air. Henry Ford tidak dapat berbuat apa-apa, ia dalam keadaan miskin sekali.
Pada suatu pagi tahun 1893 sebuah kereta kuda, siap untuk diuji coba. Dengan kegigihan yang kuat dan cekatan yang membaja Henry Ford memulai mengoperasikan keretanya, yang sangat membisingkan dan mengeluarkan asap yang mengepul-ngepul di udara. Kereta itu meluncur dari pabriknya menuju jalan raya. Tapi tidak jauh berlari. Baru beberapa kaki saja beranjak dari bengkel tiba-tiba mati, dan tak dapat berkelok karena tidak mempunyai kemudi. Akan tetapi mesin kereta itu kembali hidup dengan demikian kini Henry telah membuktikan kepada orang-orang di sekelilingnya yang selama ini menganggap lucu, dungu, dan tolol, sekarang tidaklah demikian halnya.
Malam itu, Henry si perancang kereta itu merasa sangat puas dan bahagia dengan hasil temuannya. Karya tersebut dirayakannya dengan segelas susu panas, kemudian membantingkan bajunya yang basah oleh keringat itu ke samping perapian, lantas meloncat ke tempat tidur. Untuk menikmati mimpi yang indah yang untuk pertama kalinya setelah meninggalkan tanah pertaniannya.
Ketika kereta ciptaannya diuji coba untuk kedua kalinya, istrinya ikut ambil bagian, yaitu sebagai penumpang. Kreativitas mereka itu menimbulkan sensasi? Beberapa ekor kuda sekonyong-konyong terkejut, lantas lari sekencang-kencangnya tidak tentu arah, ketika kereta Henry itu lewat di dekatnya. Suara kereka itu menimbulkan pekik yang memekakan telinga, lantara kerasnya. Mendadak kereta itu terhenti karena mesinnya mati.
Orang-orang menyaksikan keanehan itu serentak menyerbu, mengelilingi benda yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Serta-merta mereka bersorak, sebagian merasa kagum, tapi sebagian besar menunjukkan rasa cemas. Sejumlah besar dari mereka mengeluhkan suara yang ditimbulkan oleh kereta aneh itu sehingga mengakibatkan kebisingan dan kegaduhan. Karena itu sangat kotor dan kelihatan dan kelihatan membahayakan. Mereka berkata bahwa hal tersebut pasti akan menimbulkan bencana, sehubungan dengan ia tidak dapat dikendalikan. Ia hanya bisa lari lurus memanjat bukit dan meloncati tebing-tebing. Mereka menasihati Henry Ford agar pekerjaan itu diberhentikan saja. Tapi sang “penemu” itu menjawab, “Kereta ini harus lari, dan lari”, tapi itu harus diperbaiki, kata mereka. Ford menjawab spontan “Saya sekarang belum mempunyai dana dan tidak mempunyai koneksi yang dapat membantu saya. Yang saya pikirkan sekarang adalah bagaimana dapat menciptakan sebuah “otomobil”. Bertahun-tahun lamanya Henry memikirkan, bagaimana ia dapat menyempurnakan hasil karyanya itu. Demikianlah sampai ia mampu menunjukkan kepada dunia bahwa ia telah memperbaiki modal yang besar dan kuat, hasil dari gagasan-gagasannya yang semula dianggap gila itu.
Ketika Henry Ford meninggal dunia pada tahun 1947, ia mencapai usia 83 tahun. Sedikit sekali orang yang dapat memahaminya, tetapi berjuta-juta orang tahu bahwa kereta kudanya telah mengelilingi dunia.


Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman, sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola. Pada umur lima, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya).
Dia kemudian diberikan penghargaan untuk teori relativitasnya karena kelambatannya ini, dan berkata dengan berpikir dalam tentang ruang dan waktu dari anak-anak lainnya, dia mampu mengembangkan kepandaian yang lebih berkembang. Pendapat lainnya, berkembang belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme. Einstein mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun. Ada gosip bahwa dia gagal dalam matematika dalam jenjang pendidikannya, tetapi ini tidak benar; penggantian dalam penilaian membuat bingung pada tahun berikutnya. Dua pamannya membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek pada masa akhir kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku tentang sains dan matematika. Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia ayahnya, Einstein pindah dari Munich ke Pavia, Italia (dekat Milan). Albert tetap tinggal untuk menyelesaikan sekolah, menyelesaikan satu semester sebelum bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia. Kegagalannya dalam seni liberal dalam tes masuk Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya adalah sebuah langkah mundur;j dia oleh keluarganya dikirim ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun 1896, Einstein beberapa kali mendaftar di Eidgenössische Technische Hochschule. Pada tahun berikutnya dia melepas kewarganegaraan Württemberg, dan menjadi tak bekewarganegaraan.
Pada 1898, Einstein menemui dan jatuh cinta kepada Mileva Maric, seorang Serbia yang merupakan teman kelasnya (juga teman Nikola Tesla). Pada tahun 1900, dia diberikan gelar untuk mengajar oleh Eidgenössische Technische Hochschule dan diterima sebagai warga negar Swiss pada 1901. Selama masa ini Einstein mendiskusikan ketertarikannya terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva. Dia dan Mileva memiliki seorang putri bernama Lieserl, lahir dalam bulan Januari tahun 1902. Lieserl, pada waktu itu, dianggap tidak legal karena orang tuanya tidak menikah.
Pada saat kelulusannya Einstein tidak dapat menemukan pekerjaan mengajar, keterburuannya sebagai orang muda yang mudah membuat marah professornya. Ayah seorang teman kelas menolongnya mendapatkan pekerjaan sebagai asisten teknik pemeriksa di Kantor Paten Swiss dalah tahun 1902. Di sana, Einstein menilai aplikasi paten penemu untuk alat yang memerlukan pengatahuan fisika. Dia juga belajar menyadari pentingnya aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk, dan belajar dari direktur bagaimana "menjelaskan dirinya secara benar". Dia kadang-kadang membetulkan desain mereka dan juga mengevaluasi kepraktisan hasil kerja mereka. Einstein menikahi Mileva pada 6 Januari 1903. Pernikahan Einstein dengan Mileva, seorang matematikawan, adalah pendamping pribadi dan kepandaian; Pada 14 Mei 1904, anak pertama dari pasangan ini, Hans Albert Einstein, lahir. Pada 1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan thesis "Eine neue Bestimmung der Moleküldimensionen" ("On a new determination of molecular dimensions") dalam tahun 1905 dari Universitas Zürich.
Di tahun yang sama dia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern, tanpa banyak sastra sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam sains yang dapat ia diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga thesis itu (tentang gerak Brownian), efek fotoelektrik, dan relativitas spesial) pantas mendapat Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek fotoelektrik yang mendapatkan penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapi juga karena efek fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi terbebas dari jalan dalam teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke konsekuensi logis dan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade. Dia menyerahkan thesis-thesisnya ke "Annalen der Physik". Mereka biasanya ditujukan kepada "Annus Mirabilis Papers" (dari Latin: Tahun luar biasa). Persatuan Fisika Murni dan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan Einstein di tahun 1905 sebagai Tahun Fisika 2005.


Inilah kisah kegigihan Kolonel Sanders, pendiri waralaba ayam goreng terkenal KFC. Dia memulainya di usia 66 tahun. Pensiunan angkatan darat Amerika ini tidak memiliki uang sepeser pun kecuali dari tunjangan hari tuanya, yang semakin menipis. Namun dia memiliki keahlian dalam memasak dan menawarkan resep masakannya ke lebih dari 1.000 restoran di negaranya. Kolonel Harland Sanders adalah pelopor Kentucky Fried Chicken atau KFC yang telah tumbuh menjadi salah satu yang terbesar dalam industri waralaba makanan siap saji di dunia.
Sosok Kolonel Sanders, bahkan kini menjadi simbol dari semangat kewirausahaan. Dia lahir pada 9 September 1890 di Henryville, Indiana, namun baru mulai aktif dalam mewaralabakan bisnis ayamnya di usia 65 tahun. Di usia 6 tahun, ayahnya meninggal dan Ibunya sudah tidak mampu bekerja lagi sehingga Harland muda harus menjaga adik laki-lakinya yang baru berumur 3 tahun. Dengan kondisi ini ia harus memasak untuk keluarganya. Di masa ini dia sudah mulai menunjukkan kebolehannya.
Pada umur 7 tahun ia sudah pandai memasak di beberapa tempat memasak. Pada usia 10 tahun ia mendapatkan pekerjaan pertamanya didekat pertanian dengan gaji 2 dolar sebulan. Ketika berumur 12 tahun ibunya kembali menikah, sehingga ia meninggalkan rumah tempat tinggalnya untuk mendapatkan pekerjaan di pertanian di daerah Greenwood, Indiana. Selepas itu, ia berganti-ganti pekerjaan selama beberapa tahun.
Pertama, sebagai tukang parkir di usia 15 tahun di New Albany, Indiana dan kemudian menjadi tentara yang dikirim selama 6 bulan ke Kuba. Setelah itu ia menjadi petugas pemadam kebakaran, belajar ilmu hukum melalui korespondensi, praktik dalam pengadilan, asuransi, operator kapal feri, penjual ban, dan operator bengkel.
Di usia 40 tahun, Kolonel ini mulai memasak untuk orang yang bepergian yang singgah di bengkelnya di Corbin. Kolonel Sanders belum punya restoran pada saat itu. Ia menyajikan makanannya di ruang makan di bengkel tersebut. Karena semakin banyak orang yang datang ke tempatnya untuk makan, akhirnya ia pindah ke seberang jalan dekat penginapan dan restoran bisa menampung 142 orang.
Selama hampir 9 tahun ia menggunakan resep yang dibuatnya dengan teknik dasar memasak hingga saat ini. Citra Sander semakin baik. Gubernur Ruby Laffoon memberi penghargaan Kentucky Colonel pada tahun 1935 atas kontribusinya bagi negara bagian Cuisine. Dan pada tahun 1939, keberadaannya pertama kali terdaftar di Duncan Hines “Adventures in Good Eating.”


Lantaran hasil karya kedua bersaudara ini saling berkaitan satu sama lain, mereka tercantum berbarengan dalam daftar urutan buku ini dan ihwal keduanya pun akan dipaparkan dalam satu nafas. Wilbur Wright lahir tahun 1867 di kota Millville, Indiana. Orville Wright –adiknya– lahir tahun 1871 di kota Dayton, Ohio. Kedua anak laki ini duduk di perguruan tinggi tetapi tak satu pun peroleh ijazah.
Keduanya punya bakat di bidang mekanika dan keduanya tertarik dengan masalah menerbangkan manusia ke udara. Di tahun 1892 mereka membuka toko, menjual, membetulkan, dan membikin sepeda. Usaha ini mendatangkan dana untuk melanjutkan niatnya: penyelidikan sektor aeronautik. Kakak-beradik ini asyik menekuni karya-karya peminat aeronautik lain seperti: Otto Lilienthal, Octave Chanute dan Samuel P. Langley. Di tahun 1899 mereka mulai bekerja ke arah penerbangan sendiri. Pada bulan Desember 1903, sesudah kerja keras selama empat tahun lebih sedikit, hasil usahanya berhasil dengan gemilang.
Orang mungkin heran kepada Wright bersaudara mampu menciptakan prestasi yang gagal dilakukan orang-orang lain. Ada beberapa sebab yang membuat mereka berhasil. Pertama, dua kepala tentu lebih efektif dari satu kepala. Wright bersaudara senantiasa bekerja sama dan tunjang-menunjang dengan amat serasi dan sempurna. Kedua, mereka dengan cekatan mengambil keputusan bahwa mereka pertama mempelajari bagaimana cara terbang sebelum mencoba membikin pesawat. Sepintas lalu hal ini rasanya bertentangan menurut ukuran umum: bagaimana bisa belajar terbang jika belum ada pesawat terbang? Jawabnya adalah, Wright bersaudara belajar terbang dengan menggunakan pesawat peluncur. Mula-mula mereka mengamati cara kerja layang-layang, kemudian peluncur. Tahun berikutnya mereka membawa pesawat peluncur ukuran besar ke Kitty Hawk, di Carolina Utara, cukup untuk ditumpangi dan dapat mengangkat seorang manusia. Pesawat ini dicoba. Tampaknya hasilnya tidak terlalu menggembirakan. Mereka bikin dan coba pesawat peluncur lengkap di tahun 1901 dan disusul dengan pembikinan tahun 1902. Pesawat peluncur ketiga ini merupakan gabungan dari pelbagai penemuan-penemuan penting mereka. Beberapa paten dasar, digunakan tahun 1903, berkaitan dengan pesawat peluncur itu ketimbang pesawat terbang pertama mereka. Mengenai pesawat peluncur ketiga itu mereka telah lebih dari seribu kali mengangkasa dengan berhasil. Kedua bersaudara Wright telah merupakan pilot pesawat peluncur terbaik dan paling berpengalaman di dunia sebelum mereka mulai membikin pesawat udara bermesin.
Pengalaman mengudara dengan pesawat peluncur merupakan inti sukses ketiga mereka yang amat penting. Banyak orang yang sebelumnya sudah pernah mencoba membikin pesawat punya kekhawatiran utama bagaimana hasil ciptaannya tinggal landas. Wright bersaudara dengan tepat menyadari bahwa masalah pokok adalah bagaimana mengawasi pesawat sesudah berada di udara. Karena itu, sebagian besar waktu dan perhatian mereka tumpahkan pada soal bagaimana mencapai kestabilan pesawat ketika sudah terbang. Mereka berhasil menciptakan tiga jenis alat pokok untuk mengawasi pesawat, dan inilah yang membuat mereka berhasil dalam peragaan.
Wright bersaudara juga memberi sumbangan penting dalam hal perancangan sayap. Mereka sadar, data-data sebelumnya yang sudah disiarkan, tidak bisa dijadikan pegangan. Karena itu mereka menciptakan sendiri lorong-lorong angin dan dicoba terhadap lebih dari dua ribu macam bentuk permukaan sayap. Inti utama dari percobaan ini adalah, kedua bersaudara itu mampu membikin bagan sendiri, memaparkan tentang tekanan udara terhadap sayap tergantung pada bentuk sayap itu. Keterangan ini kemudian digunakan dalam tiap pembuatan sayap pesawat terbang.
Disamping semua hasil penemuan mereka, kedua bersaudara Wright ini tak bakal bisa sukses berhasil bilamana mereka tidak tampil pada saat yang tepat dalam sejarah. Percobaan penggunaan penerbangan dengan mesin pada paruh pertama abad ke-19 jelas cenderung ke arah gagal. Mesin uap jelas terlampau berat untuk penggunaan penerbangan. Pada saat kedua bersaudara Wright muncul, mesin pemroses pembakaran sudah diketemukan orang. Tetapi, mesin ini hanya untuk pemakaian secara umum, terlalu berat untuk digunakan dalam penerbangan pesawat. Ketika tak ada satu pabrik pun yang sanggup merancang mesin yang cukup ringan, kedua bersaudara Wright (dengan bantuan seorang ahli mesin) merancang sendiri. Ini menunjukkan kegeniusan mereka karena walaupun dalam tempo relatif singkat toh mereka mampu merancang mesin yang lebih unggul dari hampir semua bikinan pabrik lain. Tambahan pula, Wright bersaudara merancang sendiri baling-baling. Salah satu yang mereka pergunakan di tahun 1903, 66% berhasil.
Penerbangan pertama dilakukan tanggal 17 Desember tahun 1903 di Kill Devil Hill dekat Kitty Hawk, Carolina Utara. Masing-masing kedua bersaudara itu melakukan dua penerbangan pada hari itu. Penerbangan pertama, yang dilakukan Orville Wright berlangsung 12 detik dan mencapai jarak 120 kaki. Penerbangan terakhir, yang dilakukan Wilbur Wright, berlangsung 59 detik dan mencapai ketinggian 852 kaki. Pesawatnya yang mereka namakan Flyer I (kini terkenal dengan julukan Kitty Hawk) memakan ongkos pembuatan kurang dari 1000 dolar. Pesawat itu punya sayap sepanjang 40 kaki dan bobot sekitar 750 pon, berkekuatan mesin 12 tenaga kuda dengan berat cuma 170 pon. Pesawat asli itu kini tersimpan rapi di Museum Udara dan Ruang Angkasa Washington D.C.
Kendati ada lima saksi mata tatkala penerbangan pertama, relatif sedikit sekali diberitakan oleh koran-koran pada terbitan keesokan harinya (dan itu pun umumnya kurang cermat). Surat kabar kotanya sendiri di Dayton Ohio samasekali menganggap sepi usaha ini. Baru lima tahun sesudah itu dunia umum sadar bahwa penerbangan manusia betul-betul sudah bisa terlaksana.
Setelah penerbangan mereka di Kitty Hawk, Wright bersaudara kembali ke kota asalnya di Dayton. Di sana mereka merancang dan membikin pesawat kedua, Flyer II. Dengan pesawat yang kedua ini mereka melakukan 105 kali penerbangan di tahun 1904 tanpa menarik perhatian umum samasekali. Pesawat Flyer III yang sudah disempurnakan dan lebih praktis dibikin tahun 1905. Meski mereka banyak kali mengudara di dekat kota Dayton, banyak orang tetap tidak percaya bahwa yang namanya pesawat terbang sudah lahir di dunia. Di tahun 1906 –misalnya– koran The Herald Tribune edisi Paris menurunkan tulisan berjudul Flyer or Liars? (Penerbangan atau pengibulan?).
Di tahun 1908 akhirnya mereka menyapu bersih semua kebimbangan dan ketidakpercayaan umum. Wilbur Wright menerbangkan pesawatnya ke Perancis, bikin demonstrasi akrobatik di udara dan mengorganisir perusahaan untuk memasarkan hasil ciptaannya. Sementara itu, di Amerika Serikat, Orville Wright menyuguhkan pertunjukan serupa. Malangnya, pada tanggal 17 September 1908 pesawatnya jatuh terhempas. Inilah satu-satunya kecelakaan yang pernah dialami oleh mereka berdua. Seorang penumpang tewas, Orville patah kaki dan dua tulang iganya tetapi segera dapat sembuh. Keberhasilan penerbangannya menggugah pemerintah Amerika Serikat menandatangani kontrak untuk membuat pesawat-pesawat buat Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dan di tahun 1909 dengan anggaran belanja pemerintah ada pesanan seharga $30.000 buat keperluan Angkatan Udara.
Pernah ada sengketa hukum menyangkut hak paten antara Wright bersaudara dengan saingan-saingannya, tetapi di tahun 1914 tuntutan mereka itu ditolak pengadilan. Apa hendak dikata, di tahun 1912 Wilbur Wright terserang tipus dan meninggal dunia pada umur empat puluh lima tahun. Orville Wright yang pada tahun 1915 menjual saham-sahamnya ke suatu perusahaan, hidup sampai tahun 1948. Tak seorang pun dari dua bersaudara itu pernah kawin.
Kendati banyak penyelidikan di bidang ini yang mendahuluinya, tak syak lagi Wright bersaudaralah yang bisa dianggap sebagai cikal bakal penemuan pesawat terbang. Dalam hal penentuan urutan dalam daftar buku ini, yang jadi pegangan utama adalah terciptanya pesawat terbang punya arti kurang penting ketimbang penemuan mesin cetak ataupun tenaga uap yang keduanya telah membikin perombakan revolusioner peri kehidupan manusia. Namun, tak bisa dibantah penemuan pesawat terbang merupakan fenomena sejarah yang penting, baik dalam hal penggunaan untuk tujuan-tujuan damai maupun perang. Hanya dalam tempo puluhan tahun sesudah itu, pesawat terbang telah membikin dunia kita ini begitu ciut bahkan ruang angkasa pun rasanya bisa disentuh jari. Dan lebih jauh dari itu, penemuan pesawat terbang bermuatan manusia merupakan pemula dan pembuka jalan bagi penerbangan di angkasa luar.
Berabad lamanya terbang itu sudah menjadi impian manusia. Mereka kepingin melayang di langit dengan permadani terbang seperti dalam dongeng-dongeng Seribu Satu Malam, impian yang berada jauh dalam jangkauan. Si genius Wright bersaudaralah yang telah mewujudkan mimpi itu jadi kenyataan, betul-betul terbang dengan pesawat dan bukannya bersila di atas permadani dongeng sambil mengisap “hoga” yang tiga hasta panjangnya.