Siapa yang tidak mengenal Danau Toba, danau terbesar di Indonesia yang menyimpan banyak keindahan di dalamnya dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Konon katanya menurut cerita rakyat daerah setempat danau ini terbentuk dari seorang laki-laki yang telah melanggar sumpahnya dengan menyebut anaknya adalah anak ikan. Namun menurut penelitian para Geolog bahwa Danau Toba terbentuk dari ledakan atau letusan supervolcano (gunung berapi super) sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu. Diperkirakan pada saat letusan terjadi debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut. Kebudayaan sekitar Danau Toba sungguh sangat menarik untuk dinikmati seperti halnya Tarian adat batak “Tor-tor”, Pesta Rakyat Danau Toba yang diadakan sekali dalam setahun, boneka gerak penuh mistis “SiGale-gale”, upacara adat pernikahan dan kematian, Rumah adat “Sopo”, kuburan batu (sarcophagus) dan tugu bernuansa purbakala, tenun ulos, dan berbagai kerajinan tangan menarik lainnya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgny7mymOPltwbB3zltojIaIBEw4fHOdiewP_-IQIl2BAsQquuebeUdD3GhoqbW8t57WAB4pKJDMRVBZJ_72VT7QeRiyBAijnL8M583ipjHCvJOYlwMghuj8j7UTXVrbvScAbIgSeXcI09Z/s320/180652_107454819330933_100001992463074_53877_941647_n.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3zhPyeOpjCnquktc6J1mKs6b0Fe3fyiP_70WwwHY4AA_H80y5ulrAGFz1e5bL0fyVg_AqTlX7kdWTX2UV4iwrtG-krEzChulq4o_BE098l2_SJqYqTaZFY3yQFvohXo5BShCybPN4NxXO/s320/dua+warna+sibolangit.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSY8hObtZvkt92l9vHuZmjWD2_AeT7CC0sdOViGVwwv9W1el-7UQpcmHLAu4keDqC2ip25WKATYdRHUZdTPXka4ZKd3RuUcMZBrnIc06G3Ez66nny8ZvpV7D12L8tBMrz-WI-8SwB55Ho2/s320/north_sumatera_langkat_bukit_lawang_orangutan_couple.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_L3oM-Um54fWMTwsC3iChyphenhyphenzNzhSKGhabIeXc47Y-ViBTR8GdYG7SxgjsLc4XzxOki5aThqzdjlurDOtJTyNKxdlyfWSEmvIQ1NE-wk_qgYtMOwSXRXMNdALUttJEwJ6cRrvgPdw1M8_y6/s320/air-terjun-sipiso-piso.jpg)
6. Teluk Tapian Nauli
Tidak dapat diketahui secara pasti sejak kapan bumi Teluk Tapian Nauli mulai dihuni orang. Namun berdasarkan sejumlah catatan sejarah, diperkirakan sejak tahun 1500 sudah terjadi hubungan dagang antara para penghuni Teluk Tapian Nauli dengan dunia luar yang paling jauh yakni negeri orang-orang Gujarat dan pendatang dari negeri asing lain seperti Mesir, Siam, Tiongkok. Para golongan terkemuka Tapian Nauli juga sudah dikenal di Mesopotamia, paling tidak melalui sejarah lisan yang dibawa saudagar Arab. Bukan cerita baru lagi bahwa kawasan perairan laut wilayah pantai barat Sumatera ini banyak menyimpan “mutiara”. Tersimpan, dan belum seluruhnya digali. Dan menurut survei, “mutiara” ini bersifat renewable. Teluk Tapian Nauli sudah lama dikenal dengan kekayaan laut yang dimiliki. Di kawasan Lautan Indonesia tersimpan ikan-ikan yang terkenal mahal dalam pasaran dunia seperti kerapu, kakap, tuna, tenggiri serta berbagai jenis ikan pelagis kecil seperti lemuru, tembang, kembung dan layang-layang. Di sini hidup pula ikan-ikan demersal, udang, lobster, yang dikenal laku keras di pasaran untuk memenuhi permintaan berbagai rumah-makan terkenal di Hongkong, Singapura dan Malaysia. Ikan tuna, misalnya, jenis ikan sangat digemari di pasaran dunia ini ternyata banyak terdapat di perairan laut Sibolga. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil penelitian oleh sekelompok pengusaha dan peneliti dari Australia yang menyimpulkan bahwa perairan Sibolga sampai pada batas ratusan kilometer ke Samudera Indonesia merupakan sarang ikan tuna.
Tidak dapat diketahui secara pasti sejak kapan bumi Teluk Tapian Nauli mulai dihuni orang. Namun berdasarkan sejumlah catatan sejarah, diperkirakan sejak tahun 1500 sudah terjadi hubungan dagang antara para penghuni Teluk Tapian Nauli dengan dunia luar yang paling jauh yakni negeri orang-orang Gujarat dan pendatang dari negeri asing lain seperti Mesir, Siam, Tiongkok. Para golongan terkemuka Tapian Nauli juga sudah dikenal di Mesopotamia, paling tidak melalui sejarah lisan yang dibawa saudagar Arab. Bukan cerita baru lagi bahwa kawasan perairan laut wilayah pantai barat Sumatera ini banyak menyimpan “mutiara”. Tersimpan, dan belum seluruhnya digali. Dan menurut survei, “mutiara” ini bersifat renewable. Teluk Tapian Nauli sudah lama dikenal dengan kekayaan laut yang dimiliki. Di kawasan Lautan Indonesia tersimpan ikan-ikan yang terkenal mahal dalam pasaran dunia seperti kerapu, kakap, tuna, tenggiri serta berbagai jenis ikan pelagis kecil seperti lemuru, tembang, kembung dan layang-layang. Di sini hidup pula ikan-ikan demersal, udang, lobster, yang dikenal laku keras di pasaran untuk memenuhi permintaan berbagai rumah-makan terkenal di Hongkong, Singapura dan Malaysia. Ikan tuna, misalnya, jenis ikan sangat digemari di pasaran dunia ini ternyata banyak terdapat di perairan laut Sibolga. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil penelitian oleh sekelompok pengusaha dan peneliti dari Australia yang menyimpulkan bahwa perairan Sibolga sampai pada batas ratusan kilometer ke Samudera Indonesia merupakan sarang ikan tuna.
7. Gunung Sibayak
Gunung Sibayak yang terletak didataran tinggi Karo dengan ketinggian 2.094 m dari permukaan laut. Gunung yang keadaan puncaknya yang sudah porak poranda karena letusan di masa lalu ini bisa dicapai dari dua tempat yaitu: dari desa Raja Berneh (Semangat Gunung) dan dari kota Brastagi. Gunung Sibayak ini merupakan gunng api yang masih aktif, dan mempunyai kawah yang cukup landai untuk dituruni dan tampak tidak terlalu berbahaya asalkan jangan terlalu dekat. Gunung ini tidak begitu sulit untuk didaki bahkan oleh seorang pemula sekalipun. Seperti halnya Gunung Gede di Jawa Barat, gunung ini selalu ramai dikunjungi oleh para pendaki lokal dimalam minggu. Mereka biasanya mulai mendaki sekitar jam 02.00 dini hari untuk mendapatkan pemandangan matahari terbit dipuncak gunung ini. Dari puncak gunung ini kita bisa menyaksikan pemandangan kota Medan di kejauhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar